Metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang adalah metode kolabirasi antara metode diskusi, metode latihan, metode karya wisata dan teknik wawancara. Metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang, merupakan metode yang tepilih dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema gaya hidup berkelanjutan, dengan judul “Gerakan Peduli dan Aksi Nyata Lingkungan (GP SINYAL)
Metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang, memanfaatkan semua masyarakat yang ada di Alun-alun Kota Malang sebagai narasumber. Narasumber yang ditemui oleh peserta didik akan diajak berdiskusi, sumber menggali informasi tentang cara meningkatkan keterampilan menanam. Narasumber juga digunakan sebagai penerapan metode berlatih dalam mengasah keterampilan berbicara, keterampilan percaya diri berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal, ketarampilan berinteraksi dengan keberagaman masyarakat menggunakan teknik wawancara. Pilihan tempat di Alun – alun kota merupakan penerapan metode karya wisata dengan menggunakan lingkungan terdekat sebagai sumber belajar. Pilihan tempat di Alun – alun merupakan upaya pengenalan keberagaman kekayaan kota Malang. Hasil komunikasi dengan peserta didik, ternyata ada beberapa peserta didik yang tidak pernah bermaian di Alun-alaun kota karena orang tuanya dokter, wiraswasta sibuk atau orang tuanya luar kota, sehingga metode karya wisata merupakan sebuah metode belajar yang cocok memberikan dan melengkapi pengalaman nyata pada peserta didik.
Tahapan proses pelaksanaan metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang sebagai berikut:
- Kegiatan diawali dengan membangun kesepakatan proses pembelajaran di luar sekolah antara guru dengan peserta didik
- Berdiskusi menyiapkan pertanyaan wawancara sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Memberikan target jumlah narasumber terpilih, media pelengkap proses pembelajaran yang dibawa, dan batasan waktu proses wawancara
- Peserta didik melakukan pembelajaran metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang dengan pengawasan guru
- Peserta didik melakukan diskusi, konfirmasi dan komunikasi kepada teman sejawat dan guru hasil setiap kegiatan pembelajaran dari narasumber terpilih
- Peserta didik meminta tanda tangan guru apabila target dan proses pembelajaran dengan Metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang selesai.
- Peserta didik diperbolehkan melakukan aktifitas bebas dengan tetap pengawasan guru.
Hasil belajar mengunakan metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang, berhasil luar biasa. Metode ini bisa digunakan sebagai salah satu referensi pembelajaran deferensiasi, kerena dalam proses tahapannya metode ini mampu mewadai perkembangan kecerdasan majemuk peserta didik yang beragam. Beberapa uraian bukti korelasi antara hasil belajar mengunakan metode mencari narasumber di Alun-alun Kota Malang dengan keserdasan majemuk peserta didik anatar lain:
Peserta didik dengan kecerdasan majemuk verbal-linguistik yang melibatkan kemampuan berbicara, memahami urutan dan makna dari kata-kata, serta menggunakan bahasa dengan benar sangat terwadahi dngan metode mencari narasumber seperti ini. Mereka sangat mudah menyampaikan tujuan pada narasumber, cepat memahami isi yang tersampaikan oleh narasumber, bagus dalam proses menulis hasil, dan lugas dalam memberikan umpan balik serta pertanyaan susulan pada narasumber.
Peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis juga sangat tepat dengan metode mencari naraumber ini, karena metode ini mewadahi kemampuan permainan analisisnya yang unggul. Medode ini dibangun dengan target yang tepat, maka peserta didik dengan kecerdasan logis-matematis akan selesai tepat waktu dengan target narasumber yang tepat, dia juga mampu menghitung waktu antara penyelesaian tugas dan waktu untuk aktifitas bebas, sehingga punya waktu untuk belajar dan bermain secara seimbang.
Peserta didik dengan keserdasan interpersonal tinggi, maka akan bijaksana dan bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya. Medode mencari narasumber dibangun dengan target dan aturan, peserta didik dengan kecerdasan ini akan mudah dikendalikan di tempat baru, karena mereka taat pada aturan. Ketika mencari narasumber, kecerdasan ini akan bergabung dengan teman yang lain dan menanyakan pertanyaan yang sesuai dengan arahan guru. Pada fase aktifitas bebas kecerdasan ini cenderung bergabung dengan guru untuk sekedar istirahat untuk menikmati bekal dan kue yang telah dibawa. Peserta didik dengan keserdasan ini tidak ikut arus peserta didik lan dengan kecerdasan kinestetik tinggi yang mulai bereksplorasi jajan di luar batas destinasi belajar dengan berupaya negosiasi untuk dibantu menyebrang dari kawasan belajar yaitu alun-alun kota Malang dengan alasan di sebrang jalan ada toko penjual es krim kesukaan.
Kepuasan dalam mendampingi peserta didik belajar berbasis kegiatan dengan metode inovasi berdeferensiasi, yaitu ketika kita seorang guru mampu memfasilitasi, mendampingi. melihat, merasakan proses pembelajaran yang bisa mewadahi perkembangan peserta didk sesuai dengan kecerdasan masing-masing.