Oleh : Ustadzah Louis Ifka Arishinta, M.Pd
Kegiatan outbond merupakan salah satu program unggulan sekolah yang rutin dilaksanakan setiap satu semester sekali. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengkonkritkan pembelajaran yang selama ini hanya diperoleh melalui teori di dalam kelas, menjadi pengalaman nyata yang lebih bermakna. Melalui outbond, siswa diajak untuk melakukan pembelajaran kontekstual yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Johnson (2002), Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pendidikan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata kehidupan siswa, sehingga mereka mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual juga terbukti mampu meningkatkan motivasi, pemahaman, dan keterampilan sosial peserta didik. Dengan demikian, outbond bukan hanya kegiatan rekreatif, melainkan sarana pendidikan holistik.
Outbond kali ini dilaksanakan pada hari Kamis, 4 September 2025, dengan diikuti oleh 113 peserta didik kelas 5, 8 guru pendamping, serta 8 pengurus paguyuban. Akomodasi menuju lokasi menggunakan angkot yang disiapkan sekolah, sehingga perjalanan terasa menyenangkan dan penuh keceriaan. Sesampainya di Gama Grape, rombongan disambut hangat oleh tim setempat melalui upacara penyambutan sederhana namun penuh makna. Setelah itu, kegiatan inti outbond pun dimulai dengan berbagai rangkaian aktivitas pembelajaran dan permainan yang telah disusun panitia.
Kegiatan pertama difokuskan pada muatan pelajaran IPAS dengan tema ekosistem di kebun anggur. Siswa diperkenalkan terlebih dahulu pada berbagai jenis anggur yang dibudidayakan di Gama Grape, lengkap dengan penjelasan mengenai karakteristik masing-masing. Selanjutnya, mereka belajar tentang cara merawat tanaman anggur, mulai dari penyiraman, pemangkasan, hingga pemberian pupuk. Puncak kegiatan adalah praktik langsung menanam bibit anggur di lahan yang telah disiapkan.

Kegiatan pertama difokuskan pada muatan pelajaran IPAS dengan tema ekosistem di kebun anggur. Siswa diperkenalkan terlebih dahulu pada berbagai jenis anggur yang dibudidayakan di Gama Grape, lengkap dengan penjelasan mengenai karakteristik masing-masing. Selanjutnya, mereka belajar tentang cara merawat tanaman anggur, mulai dari penyiraman, pemangkasan, hingga pemberian pupuk. Puncak kegiatan adalah praktik langsung menanam bibit anggur di lahan yang telah disiapkan. Pada kegiatan ini anak-anak yang antusias berada di bawah naungan pohon anggur. Dengan seragam olahraga berwarna kuning-oranye, mereka berkelompok mendengarkan arahan guru dan instruktur. Ada yang duduk beristirahat, ada pula yang mencatat sambil memperhatikan lingkungan kebun anggur yang hijau dan rimbun. Momen ini terlihat jelas bahwa pembelajaran tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga tumbuh melalui interaksi langsung dengan alam.
Kegiatan kedua mengangkat muatan PKN dengan tema pentingnya musyawarah dalam kehidupan bersama. Kegiatan ini dikemas melalui praktik pembuatan pupuk kompos dari daun anggur kering, di mana setiap kelompok siswa ditantang untuk bekerja sama dan membagi tugas secara adil. Selain itu, terdapat permainan “memindah belut” yang seru sekaligus menuntut strategi dan musyawarah dalam kelompok. Melalui kegiatan ini, siswa belajar bahwa keberhasilan bukan hanya hasil kerja keras individu, tetapi juga buah dari komunikasi, kerja sama, dan musyawarah untuk mencapai tujuan bersama.
Gama Grape juga memfasilitasi pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa diberi tugas membuat teks deskripsi tentang fasilitas yang terdapat di area Gama Grape. Mulai dari kolam renang, kebun anggur yang luas, saung-saung istirahat, hingga area permainan edukatif menjadi bahan tulisan kreatif mereka. Dengan menulis teks deskripsi, siswa belajar menuangkan pengalaman langsung menjadi karya tulis yang menarik dan bermakna.
Setelah rangkaian kegiatan pembelajaran selesai, acara dilanjutkan dengan permainan yang bersifat rekreatif, seperti berenang bersama dan memancing di kolam yang telah disediakan. Keceriaan terlihat jelas dari wajah para peserta yang begitu antusias mengikuti setiap kegiatan. Sebelum acara penutupan, diadakan pula pentas kreasi siswa dari setiap kelas. Ragam penampilan seperti tari tradisional, seni bela diri Tapak Suci, dance modern, hingga puitisasi ditampilkan dengan penuh semangat dan kreativitas. Momen ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana bagi siswa untuk mengekspresikan bakat dan percaya diri di hadapan teman-teman.
Rangkaian kegiatan penutupan out bond, Gama Grape menyelenggarakan upacara penutupan yang berlangsung khidmat. Acara diawali dengan sambutan dari pihak tuan rumah dan perwakilan sekolah, dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan kepada SD Muhammadiyah 9 sebagai simbol persaudaraan dan kerja sama. Puncak penutupan ditandai dengan pelepasan balon ke udara, sebagai tanda berakhirnya kegiatan outbond kali ini. Balon-balon yang terbang tinggi seakan melambangkan cita-cita dan semangat anak-anak yang terus mengangkasa.
Outbond di Gama Grape bukan sekadar rekreasi, melainkan pengalaman belajar yang kontekstual, menyenangkan, dan penuh makna. Dengan kombinasi pembelajaran IPAS, PKN, Bahasa Indonesia, serta kegiatan rekreatif, siswa mendapatkan pembelajaran yang utuh: cerdas secara intelektual, terampil dalam bekerja sama, dan kreatif dalam berkarya.