Calon siswa yang mendaftar di SD Muhammadiyah 9 Panglima Sudirman tergolong cukup fantastis, yaitu sekitar 300 orang lebih. Namun sayang, terkait dengan terbatasnya ruang kelas, sekolah yang berlokasi di Jalan R. Tumenggung Suryo tersebut hanya mampu menerima sepertiga dari jumlah tersebut.
“Kuota yang kami sediakan hanya untuk 104 siswa untuk empat kelas. Dengan berat hati, kami mengadakan pemangkasan terhadap 200 lainnya,” ujar Lutfi Karyono, S.Pd., Kaur Kurikulum SD Muhammadiyah 9 kepada Malang Post kemarin (5/7).
Penilaian yang menentukan lolos dan tidaknya siswa pada tahap seleksi adalah kesiapan siswa tersebut untuk mengikuti pelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD), imajinasi anak, serta responnya dalam melakukan intruksi tertentu. Kesiapan anak secara psikologis umumnya mulai tumbuh pada usia tujuh tahun. Untuk itu, Lutfi mengatakan bahwa batasan minimal siswa yang diterima adalah usia 6,5 tahun.
“Di bawah usia itu, kami tak berani menerima. Biasanya kami memberi arahan kepada orangtua untuk menyekolahkan putra mereka kembali di TK,” ujarnya.
Selain itu, kemampuan imajinasi anak juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menerima siswa baru. Biasanya, Lutfi menanyakan beberapa hal untuk menstimulus daya imajinasi anak. “Biasanya saya menanyakan, apa yang akan dia lakukan di kelas satu. Jawabannya beragam, khas anak-anak. Tapi dari sana kita bisa menilai bayanganya tentang sekolah barunya ini,” tuturnya.
Yang tak kalah penting bagi calon siswa, menurut Lutfi, adalah responnya terhadap intruksi-intruksi ringan. Sebab, di SD mereka sudah akan mulai dipertemukan dengan kurikulum yang berbeda dengan saat mereka masih bermain di Taman Kanak-Kanak (TK).
Terkait dengan jarak tempuh antara rumah dan sekolah, Lutfi mengaku tak memiliki batasan tertentu. Dengan empat armada antar-jemput, siswa dapat datang tepat waktu ke sekolah. Apalagi, sekolah ini adalah sekolah swasta yang tak terikat dengan peraturan dinas untuk penerimaan siswa barunya. “Bahkan ada yang berasal dari Lawang. Tak masalah, selama orangtua mampu mengajarkan disiplin kepada anaknya, maka semuanya lancar,” pungkasnya. (ily/nda)
Sumber : www.malang-post.com